Translate

Quotes

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
(Pramoedya Ananta Toer)

Kamis, 17 Mei 2012

LRS Chapter Pasuruan Gelar Peduli 100 Buku



Bangil.  Panti Rehabilitasi Tuna Rungu dan Wicara Bangil Kamis (17/5/2012) pagi tengah riuh oleh berbagai kegiatan.  Bertempat di aula mereka menjalani rutinitasnya. Agenda dalam hari ini adalah membuat mading yang diisi oleh komunitas Social Save Bangil. Pas sekali dengan kehadiran  anggota LRS yang sedikit membantu dalam kegiatan bermading.  Karena background LRS sebagai pecinta buku dan menulis.

Leutika dan LeutikaPrio membentuk Leutika Reading Society (LRS) sebagai bentuk apresiasinya kepada para Leutikans. Leutika berusaha untuk terus membersamai Leutikans mulai dari proses membaca sampai akhirnya berhasil menjadi penulis yang membuahkan karya sendiri.

LRS sendiri sudah berdiri sejak 21 Oktober dan terus berbenah demi kenyamanan para Leutikans. Saat ini tercatat 23 LRS aktif yang tersebar di berbagai pelosok Tanah Air mulai dari Banda Aceh, Lampung, Bengkulu, Bima, Bojonegoro, Cilacap, Demak, Jakarta, jember, sampai ke Bone. Dan kali ini yang mengikuti jejaknya adalah LRS chapter Pasuruan. LRS chapter Pasuruan sendiri berdiri pada 17 Januari 2012. Anggota LRS Chapter Pasuruan berjumlah 10 orang dengan 1 koordinator.


“Dominasi anggota LRS Chapter Pasuruan adalah siswa SMAN 1 Grati sendiri, menyebarkan virus membaca bukankah dimulai dengan lingkungan terdekat dulu,” ujar sang koordinator. Jefri yang merupakan siswa SMAN 1 Grati ini selain aktif menjadi koordinator juga seorang penulis yang masih hilir mudik sekedar mengumpulkan berbagai karya antologi.

Kedatangan anggota LRS Chapter Pasuran, suasana berbalik senyap. Beberapa pasang mata heran melihat mereka. Setelah beberapa kali berkoordinasi dengan empunya panti juga para psikolog di sana, acara yang semulanya bertajuk mading, berubah jadi sosialisasi buku yang tak kalah menghebohkan juga. Sebut saja Dini, gadis tuna rungu dan wicara tersebut dengan nada terbata dan dengan bahasa isyaratnya lancar berkomunikasi dengan psikolog yang mendampingi  selama kegiatan dengan tujuan sebagai translator. Ia mengatakan sangat suka membaca buku.

Peduli Buku digelar dengan jumlah buku 45 buku baru dan 55 buku bekas. Buku baru terdiri dari cerita motivasi, sejarah keislaman,antologi kumpulan cerpen, novel dan masih banyak lainnya. Sedangkan buku bekas lebih didominasi oleh buku novel Indonesia dan berbahasa inggris juga ada komik.
Acara pembagian buku tidak hanya untuk panti saja, terdapat anggota Social Save yang diberikan 5 eksemplar buku yang nantinya mampu menjadi penunjang dalam kegiatan mereka.  Acara berjalan selama satu setengah jam yang berakhir pada jam setengah dua belas diakhiri dengan tasyakuran 5 bulan jadi LRS Chapter Pasuruan.

“Dengan ucapan Alhamdulillah kami menerima sumbangan buku dari adik-adik LRS,” ujar ibu ketua panti.


sumber foto:

https://www.facebook.com/notes/jefri-setyawan/lrs-chapter-pasuruan-gelar-peduli-100-buku/10150970717266614?ref=notif&notif_t=like

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites