Translate

Quotes

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
(Pramoedya Ananta Toer)

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 28 Januari 2012

SYUKUR

Wajah teduh Johan tersingkap di peluk damai ibunya. Terlihat pula raut lelah pada wajah istriku. Sehari yang bermakna. Mengingatkanku untuk selalu bersyukur. Pencapaian yang begitu besar atas keluarga yang Tuhan berikan tujuh tahun ini. Aini sosok istri sempurna. Entahlah, melihat Johan dalam pelukannya, serasa jiwaku mengenang masa kecil dengan emakku dulu. Perempuan yang bersahaja. “Ayah, belum tidur?” pekik Johan yang langsung menggelandoti tanganku. “Mas Aji, kerjaannya di lanjut besok saja. Acara di Panti tadi kan sudah bikin mas kewalahan ”, aku menanggapinya diam. “Mas, sholat dulu ya dek”, Aini menganggukan kepalanya tapi tak dengan Johan. “Johan.. lepasin ayah, apa Johan mau ikut sholat isya’ ?” Johan telah siap diatas sajadah kecilnya. Semakin kangen saja aku bila merasakan ini....

Selasa, 24 Januari 2012

Karena Kusanggup

KARENA KUSANGGUP... Semua seperti mimpi. Semenjak kuberkenalan dengan sosok perempuan yang behasil membawaku pada dunia roman. Seperti lembayung senja dan aku terduduk di atas hamparan siluetnya. Lalu perlahan menghilang dan ketika itulah sosoknya jua buatku padam sebagai lilin tuhan. **** Rabu, 12 Januari 2011... Masih kuingat, senja sore itu adalah yang terpanjang dari senja biasanya. Senja yang terekam oleh dua sejoli pada awal jumpanya. Dua sejoli itu adalah aku dan dia. Tak perlulah aku menyebut namanya, sebut saja dia "Gadis Senja". Tak ada obrolan menarik untuk ukuran perkenalan pertama. Masih ada perasaan setengah-setengah sekedar mencari keingintahuan masing-masing. Memang terasa canggung bagiku yang memang pendiam. Aku sempat mengutip beberapa kalimat dari mulutnya. Yang justru itu...

Mak Sulis dan Batik

"Dengan mengingat, menimbang, memutuskan, menetapkan bahwa PT. XERO STYLE bebas dari segala tuntutan yang di ajukan oleh penuntut umum" "Tok...tok...tok...", ketukan palu bercumbu dengan meja hijau menjadi titik akhir jalannya kehidupan. Menerima pernyataan itu, semua indera seakan kerasukan belati yang begitu tajam hingga menguliti kulit sampai tulangnya. Keadaan tersebut tak jauh beda dengan mak Sulis serta suaminya pak Tomo. "Bapak... itu mereka yang salah kok bebas dari tuntutan sih?", suara centil Fara masih sempatnya bertanya, menyeruakkan telinga pak Tomo yang tengah menenangkan istrinya. "Iin sungguh tak adil!!!, itu sangat keterlaluan! ibarat pepatah, pagar makan tanaman. Dasar orang tak tahu terima kasih" suara serak mak Sulis tehenti ketika ia kehilangan kesadarannya. "Braakkkkkk...!!!," tubuhnya...

Minggu, 22 Januari 2012

POCONG KOK REMPONG

Oleh: Jefri Setyawan Tepuk tangan yang menggemuruh membuat sepasang sahabat itu membusungkan dada. Mereka adalah Mini dan Lena, nama lengkapnya Tumini dan Marlena. Kerlap kerlip aneka macam lampu lighting menghiasi area pemakaman, tak urung membuat wajah pendatang barunya berbinar ceria. Tapi sayang, penampilannya sepintas lingkup alamnya. Alam Barzah. Kebayang kan? Keduanya baru meninggal seminggu yang lalu akibat OD saat dugem. Tak khayal kedatangannya telah mempunyai gelar beken Cong Mini dan Cong Lena. Rempong juga ya dunia demit. Mereka berdua pulang setelah nyanyi duet, yang diwajibkan bagi anak baru (baca: baru mati) sekedar perkenalan. "Chin, kayaknya loe ama eike bakal jadi racccuuun gaib deh di negeri ini" ucap Cong Mini antusias yang tak luput dari gigi tonggos bagian...

Dari Angkot Hingga Pada Pencapaian

Saya nggak panik. Saya juga heran mengapa saya enggak merasa takut. Padahal, saat itu saya sedang mengelilingi kota bali sendiri dengan angkot. Dan betul, saya NYASAR!!!!!.Awalnya, tujuan saya adalah toko elektronik, karena baterai kamus elekronik saya habis. Ya, saya kira setelah hampir seminggu di Bali, akan lebih melancarkan conversation yang pas-pasan. Ujung-ujungnya e-kamus pilihan terakhir apabila bercakap dengan turis asing. Sekedar say hello! ato can i help you?. Sebatas itu saja. Padahal saya hanya mendapat libur sepuluh hari dari dua minggu liburan semester gasal.Nah, toko sebenarnya akan buka jam 09.00. Saat itu masih pukul 07.40. Angkot yang saya tumpangi sebenarnya benar, yaitu kode B. Lah, kok bisa nyasar?Yak, angkot-nya sudah benar, tapi saya malah pergi ke arah kebalikannya....

3G (Gara-Gara Gula)

Hari itu tak seperti biasanya, fajar yang menyingsing begitu menjanjikan untuk dipinang. Kicauan cendet ayah seakan berfeaturing dengan aroma ubi goreng buatan ibuku. Sesekali keduanya mengembang kempiskan hidung serta telingaku. Berbeda pada hari sebelumnya, tak kutemui genangan air yang biasa menjadi tontonan pagiku. Mungkin hujan sudah bosan mengguyur ranahku. Seperti hari senin biasanya, sebagai anggota Osis aku harus datang lebih awal. Aku akan mendapati sanksi bila tak ikut mempersiapkan perlengkapan upacara. Pilihan menjadi Osis bukanlah sebatas unjuk nama saja, ketertarikan dengan dunia berorganisasi membawaku masuk ke dalamnya. Pagi itu ibuku sibuk mengemasi bekal sarapanku. "Ini yang di atas ubi goreng dan di bawahnya nasi rames. Habiskan jangan buang-buang makanan. Dan ini di...

DILEM(A)

Oleh: Jefri Setyawan ( Jef Kenzie) Hatiku kacau. Seolah-olah ada seribu silet mancacah jantungku hingga membentuk bubur beraroma amis darah. Memuakkan dan mengilusikan tarian seram. “Sungguh, Mak! Aku ora iso,” jawabku ketika emak menyampaikan keinginan Tuan Jamal yang menyukaiku pada pandangan pertama. “Emak juga berat, Nduk!” sahut ibu sambil menuangkan kangkung pada air yang mendidih. Ia tampak semakin ringkih di usia akhir kepala empat. “Sudah cukup hatiku untuk Kang Supiyan seorang Mak!” terdengar ibuku mendesis mendapat jawabanku. “Mbok yo jangan lama-lama jadi janda, Nduk! Malu dibicarain orang, mumpung kamu masih muda. Jangan seperti Emak ini, terlanjur lama menanti bapakmu, Nduk!” ucapan Emak tak kala sinisnya hingga membuat aku tak hentinya mengusap dada berkali-kali. “Tapi...

Sesungguhnya Cinta

Oleh: Jefri Setyawan Hampir setahun aku masih setia untuk diam. Bukan berarti aku malas, namun keadaan yang membuat aku begini. Tubuhku pun lunglai pasrah, Tak mampu bergerak ke kiri maupun ke kanan. Aku terlentang merebahkan diri pada ranjang berlapis tikar pandan. Tak ada pekikan suara yang mampu menandakan bahwa aku masih hidup. Mulutku hanya mampu kembang kempis. Kelopak mata yang kian sayu hanya mampu membuka dan menutup. Kriiiiieeeetttt…. Ku dengar suara pintu itu terbuka. Aku menghela hafas. Ku lihat bayangan ibuku memasuki rumah tua ini. Dinding yang terbuat dari bambu tak jarang membuat aku menggigil tiap malam. “Emak pulang nduk, ayo makan dulu,” diambilnya bungkusan yang ada dalam kantong plastik putih yang dibawa. Dikeluarkannya bungkusan nasi mawut seperti biasanya. “Gado-gado...

Bintang yang Terus Bersinar

Kasih ibu, kepada beta tak terhingga sepanjang masa Hanya memberi, tak harap kembali, Bagai sang surya, menyinari dunia. Seuntai klimaks panjang tergambar pada rona wajah ibuku. Senyumnya selaksa setetes embun, mengalir perlahan mengetuk celah hatiku. Tak ada penampilan yang sempurna dari dirinya. Rambut yang kumal, ibuku bahkan tak suka dandan. Ejekan teman-temanku seringkali mengurungkan niatku untuk pergi sekolah. Mereka seringkali mempersoalkan fisik ibuku yang berjalan sempoyongan. Bahkan hinaan batin seringkali menancapkan belati pada hatiku. Aku selalu berkata, "Aku malu bu!" dan dengan setetes embunnya aku selalu lunak di hadapannya. Memang, sejak dulu ibu lah yang membuatku mengerti. ***** Menginjak usia SMA, aku tumbuh menjadi gadis yang tegar. Seperti lakon ibuku. Sepeninggalan...

Lafadz Cinta Kala Senja 2

Entah takut atau malu. Didit dan Lili kembali duduk di kursi guru, mereka berdua tak berani mengeluarkan sepatah kata apapun. Akupun mulai berbicara. Hatiku sudah kembali dingin. "Maaf kalau kakak buat kalian takut, kakak cuma ingin kalian niat sekolah. Kalau kalian nggak ada niatan buat sekolah, kasihan oarang tua kalian yang ada dirumah. Apa kalian tidak ingin menjadi orang yang sukses? Apa kalian tidak ingin menjadi orang hebat? Dan menjadi orang yang bisa membuat nasib bangsa ini lebih baik?," suaraku kini mulai mengiba. "Siapa yang ingin jadi presiden?,"suaraku kini dibalasnya dengan angkat tangan mereka. "Jadi dokter? Polisi? Guru?," semua pertanyaanku mereka jawab dengan angkat tangan. Lalu kembali ku melanjutkan ocehanku. "Bagus si Beni ingin jadi polisi, Rita jadi guru, kalau...

Lafadz Cinta Kala Senja 1

Mentari fajar kembali memperlihatkan sosok yang tegar walau rentah termakan usia. Sinarnya begitu tajam berhamburan layaknya kapas beterbangan tertiup angin. Sederet aurora menghilang sejalan sinarnya yang mulai sepenggalan. Udara segar menjadi idaman para insan yang berniat olah raga atau sekedar jalan kaki. Suara malam masih melekat pada dedaunan yang meneterkan embun paginya. Burung-burung yang masih bertengger pada ranting pohon yang rupanya enggan memulai aktifitasnya. Masih tak terlihat rentetat mobil besar sepanjang jalan in. Bahkan tak satupun yang melintasi. Aku lupa. Iya, aku lupa kalau aku tak lagi berada di kota Jakarta. Suara bising dan lalu lalang kendaraan yang kerap kali kudengar kini sudah tiada. Semua sunyi. Lagu seperti inilah yang selalu kurindukan jauh dalam hati. Bahkan...

Sabtu, 14 Januari 2012

Setetes salam, untaian persahabatan

Jef Kenzie.Penulis kelahiran Pasuruan, 27 Juli 1995. Pemilik nama asli Jefri Setyawan merupakan anak ke dua dari dua bersaudara. Sejak kecil menulis adalah hobinya. Namun, memasuki bangku SMA ia baru menekuni hobinya. Tercatat sebagai siswa SMAN 1 Grati jurusan IPS. Kebiasaannya ialah mendengarkan lagu-lagu low end tanah air. Berbagai prestasi menulis ia juarai. Dan juga ada beberapa karyanya yang sudah tergabung dalam penerbit, meskipun berbasis penerbit indie. Cita-citanya kelak adalah menjadi seorang ahli geografi, psikologi dan penulis hebat. “Jadilah manusia yang luar biasa dari kebiasaan kita” merupakan mottonya.  Email dan FB  : jefkenzie@yahoo.co.id  Twitter            : jefrei...

Page 1 of 19123Next

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites