Wajah teduh Johan tersingkap di peluk damai ibunya. Terlihat pula raut lelah pada wajah istriku. Sehari yang bermakna. Mengingatkanku untuk selalu bersyukur. Pencapaian yang begitu besar atas keluarga yang Tuhan berikan tujuh tahun ini. Aini sosok istri sempurna. Entahlah, melihat Johan dalam pelukannya, serasa jiwaku mengenang masa kecil dengan emakku dulu. Perempuan yang bersahaja.
“Ayah, belum tidur?” pekik Johan yang langsung menggelandoti tanganku.
“Mas Aji, kerjaannya di lanjut besok saja. Acara di Panti tadi kan sudah bikin mas kewalahan ”, aku menanggapinya diam.
“Mas, sholat dulu ya dek”, Aini menganggukan kepalanya tapi tak dengan Johan.
“Johan.. lepasin ayah, apa Johan mau ikut sholat isya’ ?”
Johan telah siap diatas sajadah kecilnya. Semakin kangen saja aku bila merasakan ini....